BALANCING RODA MOBIL
1. Pengertian
Balancing roda adalah pekerjaan menyetimbangkan roda mobil
atau sepeda motor agar sebaran massa / bobot merata, sehingga roda mobil atau
sepeda motor dapat berputar pada sumbu putarnya dengan tenang tanpa ada
getaran.
Menjaga roda-roda mobil atau sepeda motor agar tetap balance
memberikan manfaat kepada performa yang optimum dari investasi sebuah ban .
Keuntungan yang lain adalah pengemudian yang halus meningkatkan kenyamanan
pengemudian dan mengoptimumkan usia pemakaian ban. Dalam hal ini balancing roda
turut andil dalam memperlambat keausan ban.
Artikel ini memaparkan informasi proses balancing dan untuk
menyampaikan mengapa penting untuk menjaga roda-roda kendaraan agar
selalu dalam kondisi balance sepanjang waktu pemakaian ban. Yang dimaksud
roda dalam uraian ini meliputi assembly pelek dan bannya.
2. Alasan Kenapa Roda harus di Balance
Roda adalah salah komponen kendaraan yang menopang berat
kendaraan. Roda sendiri terdiri dari ban dan pelek. Ban berputar mengikuti perubahan arah gerak kendaraan mengikuti putaran roda kemudi. Selain itu ban juga berfungsi meredam getaran dari jalan.
Keausan ban sangat dipengaruhi oleh fungsi dari suspensi, steering dan
penyetelan front wheel alignment. Sehingga ban dan pelek menjadi komponen yang
mempunyai fungsi vital dalam kendaraan.
Kondisi roda juga sangat mempengaruhi kenyamanan dan
keamanan dalam berkendara. Ban dan pelek akan mengalami perubahan kualitas
dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan medan dan cara penggunaan kendaraan. Saat roda berputar, terjadi gaya sentrifugal
pada tiap bagian roda. Jika pada roda yang berputar masanya tidak merata,
misalnya terdapat bagian spot atau titik yang berat, bagian tersebut akan akan
tertarik dengan arah gaya luar dari radius roda. Gaya ini semakin kuat ketika
roda berputar semakin cepat. Akibatnya roda menjadi tidak seimbang (unbalance).
Roda juga mendapatkan distribusi gaya sentrifugal yang tidak merata. Gaya
sentrifugal yang lebih besar pada salah satu titik roda, akan menarik dengan
gaya yang kuat saat ban berputar. Hal ini bisa mengakibatkan roda mobil
bergerak ke atas dan ke bawah atau dari sisi satu ke sisi yang lainnya
(oblak). Jika getaran tidak mampu diredam oleh sistim suspensi mobil, pengendara akan merasakan goncangan atau getaran akibat roda yang
tidak balance.
3. Manfaat Balancing
Sebagai missal, diasumsikan sebuah ban yang dibeli dari toko
telah terdorong dan menggelinding sejauh 7000 km. Selama perjalanan, membelok
ke kiri dan kanan, mengenai gundukan dan lubang. Tidak bisa dielakkan bahwa ban
mobil akan melewati berbagai kondisi permukaan jalan selama perjalanan, hal
tersebut sangat mungkin mengakibatkan keausan ban menjadi tidak merata. Selama
dikendarai mobil mengalami berbagai goncangan dan hentakan di perjalanan
mengakibatkan data spooring mobil berubah, hal ini juga merupakan faktor yang
menambah kemungkinan terjadinya keausan ban menjadi tidak merata. Getaran pada
ban yang tidak balance juga menghasilkan panas pada ban karena ban seperti
tergesek kekanan dan kekiri pada permukaan jalan. Hal ini turut andil dalam
mempercepat keausan ban. Jadi disamping melakukan rotasi ban mobil dengan benar
sesuai petunjuk pabrikan, maka roda juga musti dibalance, walaupun mobil tidak
ada keluhan pada steer / pengemudian. Pertimbangannya adalah bahwa
getaran pada ban selalu ada dan berubah kondisinya. Jadi setiap periode
pemakaian tertentu misalnya 8 bulan sekali atau sekitar 60.000 s/d 80.000 km
sekali atau sesuai petunuk pemeliharaan ban musti dibalance. Juga pada saat
ganti ban baru.
Roda-roda mobil yang tidak balance biasanya akan
menghasilkan getaran ketika mobil melaju pada kecepatan tertentu. Hal.ini
mengurangi kenyamanan dalam mengemudi, mempercepat keausan dan
mempersingkat umur pemakaian komponen suspensi, komponnen
sistem kemudi mobil dan ban.
Tanda pertama bahwa roda mobil mungkin tidak tidak
balance adalah ketika roda kemudi mobil mulai goyah pada kecepatan tertentu.
Banyang tidak balance mennimbulkan getaran dan kebisingan. Ketika
mengemudi dengan roda yang tidak balance, secara harfiah roda akan
bergoyang-goyang dan memantul selama perjalanan dengan kata lain tidak berputar
dengan lancar dan mulus.. Hal ini dapat merugikan control kemudi. Mobil-mobil
generasi baru mengaplikasikan sistem suspensi yang ringan, oleh karena itu
dia lebih sensitif terhadap ketidakseimbangan / getaran apabila dibandingkan
dengan mobil lama. Keausan yang terjadi pada permukaan telapak ban selama
dipakai berkendara menjadikan balance roda berubah.
4. Langkah Balancing
- Alat
dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan langkah kerja, ialah :
§ Kunci Roda.
§ Mesin Balance Roda (Wheel Balancer).
§ Width Measuring Gauge.
§ Amplas.
§ Timbel/Beban/Bobot Balancer.
- Langkah
Kerja
Langkah kerja dalam melakukan praktek Balance Roda, ialah
antara lain :
1. Sebelum dilakukan balance roda,
terlebih dahulu mengendorkan mur roda pada roda yang akan dibalance menggunakan
kunci roda.
2. Setelah mur roda dikendorkan,
kemudian mendongkrak kendaraan menggunakan dongkrak, selanjutnya bagian yang
didongkrak ditopang menggunakan jack stand.
3. Selanjutnya, melepas mur roda dan
melepas roda yang akan dibalance dari kendaraan.
4. Setelah itu, memastikan tekanan
ban dalam keadaan standar, berikutnya membersihkan permukaan peleg roda dari
bobot balancer sisa yang menempel, serta segala kotoran pada permukaan peleg.
5. Kemudian, memasang roda yang akan
dibalance ke dudukan roda pada Mesin Balance Roda (Wheel Balancer) dan dikunci
dengan menggunakan pengunci roda, serta memastikan roda sudah terpasang dengan
kuat.
6. Selanjutnya, menekan tombol
selector untuk menentukan tipe penyetelan, apakah tipe Statis atau tipe
Dinamis.
~ Tipe Statis,
yakni digunakan pada saat roda bergetar ke atas dan ke bawah, serta menggunakan
bobot balancer pada satu sisi, yaitu pada bagian atas atau bawah.
~ Tipe
Dinamis, yakni digunakan pada saat roda bergetar ke arah samping, serta
menggunakan bobot balancer pada dua sisi, yaitu pada bagian dalam dan
luar.
7. Kemudian memilih posisi penempatan
bobot balancer pada permukaan peleg roda.
8. Selanjutnya menekan tombol
DISTANCE, kemudian mengukur jarak antara roda dengan body wheel balancer, yakni
dengan meggunakan pengukur distance (jarak), setelah itu menekan tombol OK.
9. Setelah itu, menekan tombol LARGE,
kemudian mengukur lebar ban dengan menggunakan Width Measuring Gauge, setelah
itu memasukkan hasil pengukuran dengan menekan tombol plus (+) atau minus (-),
setelah itu menekan tombol OK.
10. Selanjutnya menekan tombol
DIAMETER untuk mengukur diameter ban, kemudian memasukkan hasil pengukuran
dengan menekan tombol plus (+) atau minus (-), setelah itu menekan tombol OK.
11. Kemudian, memutar roda dan tutup
dengan penutup roda, dan biarkan roda berputar hingga berhenti.
12. Pada saat putaran roda berhenti,
kemudian melihat pengukuran pada layar dengan nilai dalam satuan gram.
13. Setelah itu, memutar roda secara
perlahan hingga indikator warna hijau menyala, kemudian menginjak rem pada
Mesin Balance Roda (Wheel Balancer).
14. Selanjutnya, memasang atau
menempelkan bobot balancer pada bagian peleg yang sejajar dengan garis
penunjuk.
15. Setelah itu, melakukan
pengecekan, dengan cara memutar kembali roda hingga berhenti, yakni apabila
layar menunjukkan angka nol (0), berarti roda sudah seimbang (balance).
16. Apabila proses balance belum
berhasil, maka perlu menambah bobot balancer pada bagian peleg roda yang lain
dengan melakukan pengukuran kembali.
17. Kemudian, setelah proses balance
selesai, maka roda dapat dilepas dari Mesin Balance Roda (Wheel Balancer),
dengan melepas pengunci roda pada dudukan roda, sehingga roda yang sudah
balance dapat dipasang ke kendaraan.
18. Dalam pemasangan roda yang telah
dibalance, roda dipasang disertai dengan mur roda, yang selanjutnya
dikencangkan menggunakan kunci roda.
19. Setelah itu, mendongkrak
kendaraan pada bagian roda yang dibalance, kemudian melepas jack stand dari
kendaraan.
20. Selanjutnya, dongkrak diturunkan,
dan mur roda pada roda yang dibalance dikeraskan menggunakan kunci roda.
0 komentar:
Posting Komentar